Hukum Meninggalkan Sholat
Hukum bagi orang yang meninggalkan sholat yang sudah ditentukan dengan salah satu sholat 5 waktu, ada 2 macam, yaitu:
Orang mukallaf yang meninggalkan sholat tidak beri’tikad terhadap wajibnya sholat, maka hukumnya murtad, penjelasan hukum tersebut telah dipaparkan di bagian terdahulu. Lihat disini
Orang yang meninggalkan sholat, karena malas, hingga habis waktunya, walaupun ia beri’tikad terhadap wajibnya sholat. Maka (pihak penguasa/Imam) supaya menyerukan bertaubat. Kalau ia bertaubat dan menegakkan sholat yang merupakan penjelasan bagi orang yang bertaubat.
Sebaliknya, kalau ia bersikeras (tidak mau bertaubat), maka hendaknya dibunuh sebagai “had” nya, setelah itu bukan lagi kufur, dan diberlakukan atasnya hukum orang Islam.
Dalam agama, hendaknya dimakamkan sebagaimana umat Islam, yakni di pemakaman Islam, dan makamnya tidak dibinasakan. Termasuk dalam hal memandikan, mengkafani, dan menyalatinya. Wallahu A’lam.
Referensi: Fathul Qorib, hal. 58
Wallahu A’lamu Bish-showaab
Sebaliknya, kalau ia bersikeras (tidak mau bertaubat), maka hendaknya dibunuh sebagai “had” nya, setelah itu bukan lagi kufur, dan diberlakukan atasnya hukum orang Islam.
Dalam agama, hendaknya dimakamkan sebagaimana umat Islam, yakni di pemakaman Islam, dan makamnya tidak dibinasakan. Termasuk dalam hal memandikan, mengkafani, dan menyalatinya. Wallahu A’lam.
Referensi: Fathul Qorib, hal. 58
(فصل وتارك الصلاة) المعهودة الصادقة بإحدى الخمس (على ضربين أحدهما أن يتركها) وهو مكلف (غير معتقد لوجوبها فحكمه) أي التارك لها (حكم المرتد) وسبق قريبا بيان حكمه (والثاني أن يتركها كسلا) حتى يخرج وقتها حالَ كونه (معتقدا لوجوبها فيستتاب فإن تاب وصلى) وهو تفسير للتوبة (وإلا) أي وإن لم يتب (قتل حدًّا) لا كفرا (وكان حكمه حكم المسلمين) في الدفن في مقابرهم ولا يطمس قبره وله حكم المسلمين أيضا في الغسل والتكفين والصلاة عليه والله أعلم. اھ
Wallahu A’lamu Bish-showaab
0 komentar :
Posting Komentar
Silahkan disebarluaskan asal tetap menyertakan link sumbernya.
Daftar Isi * Facebook * Twitter * Google