محافظة على قديم الصالح والاخذ على جديد الاصلح

Puasa Sunnah Menggunakan Siwak

Puasa Sunnah Menggunakan Siwak

Dalam literatur klasik diterangkan, bahwa orang yang berpuasa ketika telah masuk waktu Zhuhur, makruh bersiwakan. Apakah hukum makruh bersiwakan juga berlaku bagi orang yang berpuasa sunnah?

Jawab: Ya, tetap dimakruhkan.

Referensi: Al-Majmu’, Juz I hal. 331

وَالْمَشْهُورُ الْكَرَاهَةُ وَسَوَاءٌ فِيهِ صَوْمُ الْفَرْضِ وَالنَّفَلِ وَتَبْقَيْ الْكَرَاهَةُ حَتَّى تَغْرُبَ الشَّمْسُ وَقَالَ الشَّيْخُ أَبُو حَامِدٍ حَتَّى يُفْطِرَ قَالَ أَصْحَابُنَا وَإِنَّمَا فَرَّقْنَا بَيْنَ مَا قَبْلَ الزَّوَالِ وَبَعْدَهُ لِأَنَّ بَعْدَ الزَّوَالِ يَظْهَرُ كَوْنُ الخلوف من خلو المعدة بسبب الصوم لامن الطَّعَامِ الشَّاغِلِ لِلْمَعِدَةِ بِخِلَافِ مَا قَبْلَ الزَّوَالِ وَاَللَّهُ أَعْلَمُ. اھ

Wallahu A’lamu Bish-showaab

Sumber: Kang Santri, Menyingkap Problematika Umat, Juz I hal. 33

0 komentar :

Posting Komentar

Silahkan disebarluaskan asal tetap menyertakan link sumbernya.

Daftar Isi * Facebook * Twitter * Google