Sisa Kain Potongan Diambil Penjahit
Di masyarakat sudah menjadi hal yang lumrah bahwa orang yang akan
membuat baju, celana, jaz, dan sejenisnya yang melalui jasa tukang
jahit, biasanya memberikan kain yang berukuran lebih. Sehingga tak
jarang masih terdapat sisa-sisa potongan kain selesai pembuatan baju.
Apakah boleh pihak penjahit mengambil atau memiliki sisa potongan kain
tersebut?
Jawab: Pada dasarnya pihak penjahit wajib mengembalikan sisa potongan kain tersebut namun jika ada indikasi kuat bahwa orang yang mempunyai kain tidak membutuhkan lagi, maka boleh dimiliki.
Referensi: Hasyiyata Qalyuby wa ‘Umairah, Juz III hal. 79
قَوْلُهُ
(الرُّجُوعَ فِيهِ إلَى الْعَادَةِ) هُوَ الْمُعْتَمَدُ وَمَتَى وَجَبَ
شَيْءٌ مِنْ ذَلِكَ عَلَى الْمُسْتَأْجِرِ وَدَفَعَهُ لِلْأَجِيرِ فَإِنْ
كَانَ نَحْوَ الصِّبْغِ وَالْخَيْطِ وَالْحِبْرِ مَلَكَهُ بِأَخْذِهِ
وَلَهُ التَّصَرُّفُ فِيهِ وَإِنْ كَانَ نَحْوَ اللَّبَنِ وَالْكُحْلِ
وَمَاءِ الْأَرْضِ فَهُوَ بَاقٍ عَلَى مِلْكِهِ كَذَا فِي عِبَارَةِ
بَعْضِهِمْ، وَالْوَجْهُ أَنْ يُقَالَ إنَّ مَا وَجَبَ عَلَى
الْمُسْتَأْجِرِ لَا يَمْلِكُهُ الْأَجِيرُ بِأَخْذِهِ فَيَرُدُّ مَا
فَضَلَ مِنْهُ مَا لَمْ يُوجَدْ إعْرَاضٌ عَنْهُ، وَمَا وَجَبَ عَلَى
الْأَجِيرِ يَمْلِكُهُ الْمُسْتَأْجِرُ بِوَضْعِهِ فِي مِلْكِهِ أَوْ
اسْتِعْمَالِهِ فِيهِ فَلَوْ دَفَعَ لَهُ نَحْوَ كُحْلٍ لَمْ يَمْلِكْهُ
إلَّا بِاسْتِعْمَالِهِ مَا لَمْ يَكُنْ إعْرَاضٌ كَمَا مَرَّ فَتَأَمَّل.
اھ
Wallahu A’lamu Bish-showaab
Sumber: Kang Santri, Menyingkap Problematika Umat, Juz II hal. 116